Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 20:46:28【Sehat】276 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(69833)
Artikel Terkait
- Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
- Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T
- Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap
- Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara

Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia